Anak Sholeh Harapan Bangsa
Muhammad Fadil
Muhammad Fadil
Puji syukur semoga selalu terlimpah ruahkan bagi Sang Pencipta alam semesta, yang telah menganugerahkan kepada kita rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kita semua mampu untuk terus-menerus menghidupkan semua perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya.
Wahai Dzat Yang Maha Pengasih kasihilah kami ...
Wahai Dzat yang kasihnya tak pernah pilih kasih...
Sayangnya tak kenal sayang ...
Tunjukanlah kepada kami jalan untuk lebih dekat dengan-Mu
Untaian sholawat dan salam senantiasa kita sampaikan kepada sang pembawa risalah agung, pemimpin umat manusia, seorang Rasul yang amat belas kasih, Rasul yang menginginkan keselamatan bagi kita, Rasul yang akhlaknya adalah Al-quran. Beliaulah kanjeng Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah menjadi rahmat bagi seluruh alam, juga kepada keluarga dan sahabat beliau yang selalu berpegang teguh pada sunnah baginda Muhammad SAW.
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Ungkapan syukur alhamdulillah itulah yang kini dapat kita ucapkan setelah kita dijadikan muslim oleh Allah. Agama yang paling diridloi disisi Allah, agama yang dibawa oleh seorang utusan pilihan, agama yang universal, agama yang mencakup segala hal. Agama islam mengajarkan banyak hal yang dahulu kita tidak banyak tahu tentang hal tersebut. Maka sebagai seorang yang beragama islam kita memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga keutuhan dan kemurnian ajaran islam.
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Dalam kehidupan kita akhir-akhir ini, banyak kita jumpai dimasyarakat, anak-anak muslim sedikit demi sedikit mulai meninggalkan ajaran islam yang telah dibawa oleh Rasul.
Di saat-saat seperti sekarang ini, anak-anak kita lebih suka kepada budaya-budaya yang merusak yang jelas menentang ajaran islam. Di era globalisasi ini pemuda dan pemudi Islam sudah mulai enggan untuk mengkaji agamanya yang telah diajarkan oleh para leluhur mereka. Di Zaman ini tontonan bagi mereka adalah tuntunan dan sebaliknya tuntunan hanya menjadi tontonan semata. Naudzubillah...
Di zaman ini putra-putri kita mulai jauh dari agama, jauh dari para ulama, jauh dari majlis-majlis kebaikan, jauh untuk mendengar hadist-hadist Rasul, jauh untuk mengaji al quran, jauh untuk memenuhi dan meramaikan masjid, bahkan diantara anak-anak kita ada yang tidak mengerti ajaran islam itu sendiri, dan inilah yang sedang terjadi saudara. Sedih...sedih...rasanya sebagai sesama muslim melihat fenomena yang seperti demikian ini. Mari kita telaah kembali ajaran islam dalam mendidik anak-anak kita agar menjadi anak sholeh yang dapat diharapkan oleh agama, bangsa dan negara.
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Dalam islam, anak adalah titipan dari Allah kepada kedua orang tua. Anak adalah amanat Allah yang harus kita jaga dan didik dengan sebaik-baiknya, dan amanat tersebut akan kita pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT kelak. Baik dan buruknya anak bergantung dari bagaimana kedua orang tua mendidiknya. Dan kita harus tahu bahwa mendidik anak tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak semua orang yang berbudi baik mampu mendidik anak-anaknya dengan baik pula. Anak bisa saja menjadi batu sandungan dalam dakwah orang tua, bisa juga menjadi penghalang perbuatan taat orang tua kepada agama. Anak juga bisa menjadi musuh bagi kedua orang tuanya. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah didalam Al-quran surat At-Taghabun ayat 14-15 (yang artinya):
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka, dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan(bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
Jadi, dalam mendidik mereka harus dengan sabar dan penuh kasih sayang,
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Maksud dari ayat di atas adalah terkadang istri ataupun anak kita dapat menjerumuskan kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itulah Rasul SAW mengajarkankan kepada kita beberapa metode agar kita memperoleh anak yang sholeh di sisi Allah, Rasul, dan semua manusia. Bukan anak yang merusak citra dari intisari ajaran islam. Beliau SAW bersabda (yang artinya):
“Ajarkanlah anak-anak kalian tiga hal: (1) cinta kepada Nabi, (2) cinta kepada keluarga Nabi, (3) gemar membaca Al-quran.”
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Hadits tersebut menjelaskan 3 hal: Yang pertama cinta kepada Nabi. Coba kita lihat pribadi Nabi, seorang yang cerdas, akhlak beliau yang begitu mulia, dimana ketika istri Nabi ditanya oleh seorang sahabat tentang akhlak Nabi beliau menjawab akhlaknya adalah Al-quran, dan semua hal yang baik ada dalam diri beliau. Apabila rasa cinta akan pribadi beliau tertanam dalam diri anak-anak kita, maka pasti anak kita kelak menjadi anak yang sholeh yang dapat di banggakan oleh semua orang, anak yang akan menyelamatkan kedua orang tuanya di dunia dan di akhirat.
Poin yang kedua adalah cinta kepada keturunan beliau. Kita ambil contoh yang ada di bumi indonesia. Masihkah kita ingat para penyebar islam di negeri kita? para wali songo yang mereka semua adalah anak cucu Rasulullah, yang mana akhlak mereka, tutur kata mereka dan cara mereka bergaul meniru akhlak Rasul SAW, sehingga mereka mampu mengislamkan banyak orang. Bila kita mampu mendidik anak-anak kita untuk mencintai mereka, maka dengan sendirinya anak-anak kita akan mencoba untuk mencontoh mereka dan dengan menbontoh akhlaq mereka berarti mencontoh pula kahlaq Rasul SAW..
Poin yang terakhir adalah gemar membaca Al-quran. Di zaman ini sudah sangat langka orang yang bisa membaca Al-quran dengan baik dan benar. Apabila anak-anak kita sejak dini sudah dibiasakan untuk gemar membaca Al-quran, maka pada saat dewasa ia termasuk anak yang sholeh. Dan ke semuanya ini tidak akan dapat terlaksana tanpa kontrol dari orang tua. Seluruh permasalahan hidup baik dunia maupun akhirat sudah tertera didalam kitab Al-quran. Bila anak kita mampu menerapkannya dalam kehidupannya akan selamatlah umat Rasulullah ini.
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Sebagai orang islam, dalam mendidik anak-anak hendaknya kita banyak bercermin pada Al-quran. Didalam Al-quran terdapat kisah-kisah orang-orang sholeh dalam mendidik anak-anak mereka, contohnya kisah Luqman al-hakim yang berjuang keras mendidik dan menasehati anak-anaknya agar selalu melakukan amal sholeh dan tidak meyekutukan Allah. sebagaimana tertera dalam surat Lukman ayat 17-18 (yang artinya):
“Hai anakku, dirikanlah sholat dan surulah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Mari kita jadikan diri kita, anak kita, dan keluarga seta masyarakat kita sebagai muslim yang taat pada ajaran agamanya, karena dengan hal tersebut, maka kita akan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.
Terutama pada anak-anak, mereka adalah generasi kita selanjutnya, kita didik dengan sebaik mungkin. Kita ajari mereka agama Islam yang baik. Jika anak tidak tahu akan agamanya, siapa yang mendoakan kita kelak ketika kita sudah mati? Hanya anak yang tahu akan agamanyalah yang akan mendoakan kita.
Wahai Dzat Yang Maha Pengasih kasihilah kami ...
Wahai Dzat yang kasihnya tak pernah pilih kasih...
Sayangnya tak kenal sayang ...
Tunjukanlah kepada kami jalan untuk lebih dekat dengan-Mu
Untaian sholawat dan salam senantiasa kita sampaikan kepada sang pembawa risalah agung, pemimpin umat manusia, seorang Rasul yang amat belas kasih, Rasul yang menginginkan keselamatan bagi kita, Rasul yang akhlaknya adalah Al-quran. Beliaulah kanjeng Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah menjadi rahmat bagi seluruh alam, juga kepada keluarga dan sahabat beliau yang selalu berpegang teguh pada sunnah baginda Muhammad SAW.
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Ungkapan syukur alhamdulillah itulah yang kini dapat kita ucapkan setelah kita dijadikan muslim oleh Allah. Agama yang paling diridloi disisi Allah, agama yang dibawa oleh seorang utusan pilihan, agama yang universal, agama yang mencakup segala hal. Agama islam mengajarkan banyak hal yang dahulu kita tidak banyak tahu tentang hal tersebut. Maka sebagai seorang yang beragama islam kita memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga keutuhan dan kemurnian ajaran islam.
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Dalam kehidupan kita akhir-akhir ini, banyak kita jumpai dimasyarakat, anak-anak muslim sedikit demi sedikit mulai meninggalkan ajaran islam yang telah dibawa oleh Rasul.
Di saat-saat seperti sekarang ini, anak-anak kita lebih suka kepada budaya-budaya yang merusak yang jelas menentang ajaran islam. Di era globalisasi ini pemuda dan pemudi Islam sudah mulai enggan untuk mengkaji agamanya yang telah diajarkan oleh para leluhur mereka. Di Zaman ini tontonan bagi mereka adalah tuntunan dan sebaliknya tuntunan hanya menjadi tontonan semata. Naudzubillah...
Di zaman ini putra-putri kita mulai jauh dari agama, jauh dari para ulama, jauh dari majlis-majlis kebaikan, jauh untuk mendengar hadist-hadist Rasul, jauh untuk mengaji al quran, jauh untuk memenuhi dan meramaikan masjid, bahkan diantara anak-anak kita ada yang tidak mengerti ajaran islam itu sendiri, dan inilah yang sedang terjadi saudara. Sedih...sedih...rasanya sebagai sesama muslim melihat fenomena yang seperti demikian ini. Mari kita telaah kembali ajaran islam dalam mendidik anak-anak kita agar menjadi anak sholeh yang dapat diharapkan oleh agama, bangsa dan negara.
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Dalam islam, anak adalah titipan dari Allah kepada kedua orang tua. Anak adalah amanat Allah yang harus kita jaga dan didik dengan sebaik-baiknya, dan amanat tersebut akan kita pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT kelak. Baik dan buruknya anak bergantung dari bagaimana kedua orang tua mendidiknya. Dan kita harus tahu bahwa mendidik anak tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak semua orang yang berbudi baik mampu mendidik anak-anaknya dengan baik pula. Anak bisa saja menjadi batu sandungan dalam dakwah orang tua, bisa juga menjadi penghalang perbuatan taat orang tua kepada agama. Anak juga bisa menjadi musuh bagi kedua orang tuanya. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah didalam Al-quran surat At-Taghabun ayat 14-15 (yang artinya):
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka, dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan(bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
Jadi, dalam mendidik mereka harus dengan sabar dan penuh kasih sayang,
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Maksud dari ayat di atas adalah terkadang istri ataupun anak kita dapat menjerumuskan kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itulah Rasul SAW mengajarkankan kepada kita beberapa metode agar kita memperoleh anak yang sholeh di sisi Allah, Rasul, dan semua manusia. Bukan anak yang merusak citra dari intisari ajaran islam. Beliau SAW bersabda (yang artinya):
“Ajarkanlah anak-anak kalian tiga hal: (1) cinta kepada Nabi, (2) cinta kepada keluarga Nabi, (3) gemar membaca Al-quran.”
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Hadits tersebut menjelaskan 3 hal: Yang pertama cinta kepada Nabi. Coba kita lihat pribadi Nabi, seorang yang cerdas, akhlak beliau yang begitu mulia, dimana ketika istri Nabi ditanya oleh seorang sahabat tentang akhlak Nabi beliau menjawab akhlaknya adalah Al-quran, dan semua hal yang baik ada dalam diri beliau. Apabila rasa cinta akan pribadi beliau tertanam dalam diri anak-anak kita, maka pasti anak kita kelak menjadi anak yang sholeh yang dapat di banggakan oleh semua orang, anak yang akan menyelamatkan kedua orang tuanya di dunia dan di akhirat.
Poin yang kedua adalah cinta kepada keturunan beliau. Kita ambil contoh yang ada di bumi indonesia. Masihkah kita ingat para penyebar islam di negeri kita? para wali songo yang mereka semua adalah anak cucu Rasulullah, yang mana akhlak mereka, tutur kata mereka dan cara mereka bergaul meniru akhlak Rasul SAW, sehingga mereka mampu mengislamkan banyak orang. Bila kita mampu mendidik anak-anak kita untuk mencintai mereka, maka dengan sendirinya anak-anak kita akan mencoba untuk mencontoh mereka dan dengan menbontoh akhlaq mereka berarti mencontoh pula kahlaq Rasul SAW..
Poin yang terakhir adalah gemar membaca Al-quran. Di zaman ini sudah sangat langka orang yang bisa membaca Al-quran dengan baik dan benar. Apabila anak-anak kita sejak dini sudah dibiasakan untuk gemar membaca Al-quran, maka pada saat dewasa ia termasuk anak yang sholeh. Dan ke semuanya ini tidak akan dapat terlaksana tanpa kontrol dari orang tua. Seluruh permasalahan hidup baik dunia maupun akhirat sudah tertera didalam kitab Al-quran. Bila anak kita mampu menerapkannya dalam kehidupannya akan selamatlah umat Rasulullah ini.
Ayyuhal muslimun rahimakumullah...
Sebagai orang islam, dalam mendidik anak-anak hendaknya kita banyak bercermin pada Al-quran. Didalam Al-quran terdapat kisah-kisah orang-orang sholeh dalam mendidik anak-anak mereka, contohnya kisah Luqman al-hakim yang berjuang keras mendidik dan menasehati anak-anaknya agar selalu melakukan amal sholeh dan tidak meyekutukan Allah. sebagaimana tertera dalam surat Lukman ayat 17-18 (yang artinya):
“Hai anakku, dirikanlah sholat dan surulah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Mari kita jadikan diri kita, anak kita, dan keluarga seta masyarakat kita sebagai muslim yang taat pada ajaran agamanya, karena dengan hal tersebut, maka kita akan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.
Terutama pada anak-anak, mereka adalah generasi kita selanjutnya, kita didik dengan sebaik mungkin. Kita ajari mereka agama Islam yang baik. Jika anak tidak tahu akan agamanya, siapa yang mendoakan kita kelak ketika kita sudah mati? Hanya anak yang tahu akan agamanyalah yang akan mendoakan kita.
Allahu Akbar
2 komentar:
ass. izin Copas Link... semoga menjadi amal baik untuk kita smua... amiinn... ALLAHU AKBAR.
wa'alaikumsalam,,,,,,aMInnn
mhon masukannya saudaraku.
Posting Komentar